0

2013 dengan segala kenangannya

Posted by @misraaichaa on 14.37
Assalamu alaikum wr. wb.
dan..
selamat siang readers..

tidak terasa, hari ini adalah penghujung hari di tahun 2013. dan semakin terasa, anugrah yang Dia berikan padaku sangat-sangat melebihi dari apa yang saya bayangkan. begitu juga dengan cobaan yang datang, kadang membuat saya merasa sangat 'kecil', tidak mampu berbuat apa-apa. life.

masih teringat, saya tidak sempat membuat resolusi-resolusi khusus buat tahun 2013 ini. karena sesuatu hal, saya tidak begitu menikmati pergantian tahun lalu ke tahun yang sekarang. sakit. hanya itu yang saya rasakan dipergantian tahun kemarin. kondisi fisik dan lainnyapun ibarat jatuh. tapi, lagi-lagi saya merasakan betapa Allah menyayangi saya. tanpa menyusun resolusi-resolusi pun, Dia berikan saya banyak kejutan di tahun ini. sulit menggambarkan. kebahagiaan-kebahagiaan itu seakan berduyun-duyun mendatangiku. dari kehidupan pribadi, di tempat kerja, dirumah, dll. sesuatu yang sangat saya inginkan, Alhamdulillah telah saya dapatkan dan telah saya lalui. beberapa benda yang saya inginkan pun sudah saya miliki sekarang. beberapa kota yang baru buat saya telah saya datangi, sebagiannya karena memang dalam rangka liburan pribadi, dan lainnya karena kepentingan dinas. dan masih banyak lagi anugrah-anugrah limpahanNYA yang saya rasakan tahun ini.

tetapi, begitulah hidup. ada kalanya kita diatas, kadang pula kita dibawah. saya juga tidak sesempurna itu menerima anugrah dariNYA. cobaan-cobaan pun datang. ada yang bisa saya selesaikan dengan mudah, sendiri. ada yang susah juga. ada yang memerlukan bantuan orang lain, dll. mulai dari merasa dicurangi, merasakan ketidak adilan, merasa diremehkan, dll lah. tapi seperti pepatah kan? untuk bisa 'naik kelas', maka kita harus 'ujian' terlebih dahulu. atau seperti ini, makin tinggi tingkatan yang akan dicapai, maka makin rumit pula ujian yang akan dihadapi. sebisa mungkin ber-positif thinking lah. mencoba menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. walaupun terkadang kita melupakan ini semua. tapi setidaknya kita juga harus bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi.

Terima kasih 2013. atas dipertemukannya saya dengan teman-teman, sahabat, saudara, keluarga dan orang-orang hebat lainnya yang telah membuat hidup saya lebih berwarna. tak peduli, warna hitam, merah, putih, abu-abu, atau lainnya. tapi buat saya semuanya indah, penuh hikmah dan kenangan.

dan

Selamat datang 2014. semoga saya bisa merealisasikan resolusi-resolusi yang telah saya fikirkan di tahun depan, Amin. karena, saya tahu. Allah sangat menyayangi saya. bahkan dalam keadaan tanpa menyusun resolusi-resolusi tahun ini pun Ia selalu memberikan apa yang benar benar saya butuhkan, bahkan inginkan. semoga saya lebih didekatkan dengan orang yang menyayangi saya, orang yang saya sayangi. kita semua diberi kesehatan dan kebahagiaan. kesuksesan, kehidupan pribadi dan karir. Aamiin..

0

Review film: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Posted by @misraaichaa on 16.44 in
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
dan selamat pagi readers.

Hari ini saya mau me-review film 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck'. ya berhubung judulnya ini review, re: ulang view: lihat, jadi saya akan melihat/memperlihatkan kembali cerita mengenai film ini. mungkin akan ada juga sedikit komen dari saya sebagai pengamat penonton awam.

well, dimulai dari awal.
awal saya mengetahui bahwa bakal ada film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (yang selanjutnya akan saya sebut TKVDW), karena saya sedang datang lebih awal ke bioskop dan melihat trailers film yang masih coming soon. waktu saya melihatnya, saya langsung saja mengingat pelajaran Bahasa Indonesia saya ketika masih kelas 2 SMP. Tiap kali masuk pelajaran ini, Guru saya selalu memberi pertanyaan yang sama yaitu: "Apa itu tema?". dan beliau akan menunjuk kami secara acak untuk menjelaskan kembali pengertian tema seperti yang pernah dijelaskan. dan, buku saya saat itu kebanyakan membahas dan mengambil kutipan-kutipan dari novel yang sama dengan judul film ini. dengan penulisnya yang bernama Hamka, yang masih saya ingat nama itu berupa singkatan dari nama asli sang penulis, H. Abdul Malik Karim Amrullah, ini juga kalau saya tidak salah ingat. memang, saya belum pernah membaca bahkan melihat novel ini secara fisik. dan saya termasuk penyuka buku semua genre, tapi saya jarang mencari-cari tahu tentang satu judul khusus kecuali jika memang direkomendasikan oleh orang tertentu. oke, jadi saya berencana menonton film ini hanya dengan bermodalkan sinopsis yang telah saya baca di sini . dan saya akan mencoba mereview dari kacamata saya sendiri.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Pemutaran film diawali dengan monolog berbahasa mangkasara' oleh Zainuddin (yang diperankan oleh si ganteng  Herjunot Ali ). menjelaskan bahwa ia adalah seorang yang bersuku makassar dan blasteran minangkabau, yang sedang berencana menuju ke kampung halaman ayahandanya di negeri minangkabau. saya menyimpulkan sendiri bahwa Junot sangat berjuang untuk berusaha bisa berbahasa mangkasara' karena pelafalannya yang hampir sempurna meski dialeknya belum terlalu 'dapet'. selanjutnya plot sudah menunjukkan suatu tempat yang bernama Batipuh. disana zainuddin memiliki sanak keluarga, namun awalnya sempat keberatan begitu tahu ia akan tinggal disana beberapa waktu yang cukup lama. akan tetapi dengan sedikit 'penyelesaian' akhirnya ia diterima untuk tinggal disana.

dalam perjalanannya menyapu pandang dengan desa Batipuh ini ia melihat seorang gadis yang sangat menawannya. ia adalah Hayati (diperankan oleh Pevita Pearce ). seorang gadis dengan latar belakang kebudayaan dan adat yang melekat begitu kuat pada diri dan keluarganya. dan hal inilah nantinya yang akan menjadi salah satu ujian cinta Zainuddin dan Hayati. iya, mereka pada akhirnya saling mengutarakan perasaan melalui surat yang selalu diantarkan melalui adik HAyati. (pesan: jangan melibatkan anak kecil untuk urusan percintaan secara dini :p ).

ketika pemuka-pemuka di desa itu mengetahui hal yang terjadi antara zainuddin dan hayati, mereka murka. marah. mereka menganggap Hayati tidak pantas untuk seorang zainuddin yang mereka daulat sebagai pemuda yang tak bersuku, pun tak memiliki pekerjaan yang layak untuk dapat menghidupi hayati nantinya jika mereka menikah. walaupun zainuddin akan datang secara baik-baik untuk melamar hayati, namun pihak keluarganya tidak menyetujui dan akan membuat perhitungan dengan si zainuddin. dan mendengar hal tersebut, sanak keluarga zainuddin menyuruh si pemuda ini untuk menjauh dan pergi dari desa Batipuh menuju suatu desa dimana ia dapat tinggal sekaligus untuk memperdalam ilmu Agamanya. zainuddin galau. pun hayati. akhirnya hayati menemui zainuddin untuk terkhir kalinya, di tempat zainuddin biasa menghabiskan waktu untuk menulis sajak-sajak ataupun gubahan-gubahan lainnya untuk hayati. ditengah keputusasaan zainuddin, hayati berjanji, bersumpah akan selalu menunggu zainuddin walau berapa tahun lamanya. meski menganggap sumpah hayati itu sangatlah berat, namun hal itu dapat mengobati pilu hati zainuddin dan kembali bersemangat untuk memperbaiki kehidupannya agar nantinya dapat menjadi yang terbaik bagi hayati menurut parameter sanak keluarga hayati sendiri. hayati pun memberi kerudung putih miliknya sebagai kenangan buat zainuddin sekaligus sebagai penyemangat dan pengingat akan janji mereka berdua. maka berangkatlah zainuddin dengan sebuah lagu menuju desa lain.

di desa itu,zainuddin meretas kehidupan baru. ia tinggal bersama sanak keluarganya yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Muluk (diperankan oleh salah satu personel band Nidji). hingga akhirnya ia menerima surat dari hayati yang akan datang ke desa itu untuk menemuinya karena ia akan ikut acara-acara keramaian di desa itu. hayati akan tinggal sementara waktu dirumah seorang teman akrabnya yang kehidupan pribadinya sedikit-agak modern. tapi bukannya bertemu dengan zainuddin, ia malah diperkenalkan dengan saudara/kakak temannya itu. ia adalah Aziz (dipernkan oleh Reza Rahardian) yang ternyata juga langsung menaruh hati pada hayati. namun ketika akan dilakukan perjodohan antara aziz dan hayati, aziz sempat menolak dengan alasan hayati hanya seorang gadis kampung yang tidak layak untuknya, seorang pemuda modern yang ke-belanda-belanda-an. namun sang adik, yang juga teman baik hayati itu berjanji akan membuat hayati menjadi seorang gadis-yang-lebih-modern lagi.  dalam keadaan ini, lagi-lagi zainuddin dan hayati menjadi galau. meski hayati sempat menolak tapi toh akhirnya ia harus mengikuti kemauan para tetuanya di desa itu. dan jadilah pernikahan aziz dan hayati ini dilaksanakan. zainuddin menghibur diri dengan melarang hayati, ia berkata kalau nantinya pernikahan yang terjadi hanyalah pernikahan antara kekayaan dan kecantikan. hayati pun mengirimkan surat kepada zainuddin. ia akhirnya dengan sengaja menyakiti zainuddin dengan mengatakan bahwa ia dan zainuddin sama-sama berasal dari keluarga yang miskin dan tidak mungkin untuk menjalin suatu hubungan pernikahan sehingga ia harus lebih memilih aziz dan menyuruh zainuddin untuk melupakan semua yang pernah terjadi diantara mereka berdua. zainuddin frustasi. ia jatuh sakit. setengah waras. hampir saja ia gila menghadapi kenyataan bahwa hayati, orang yang sangat ia cintai ternyata sudah jadi milik orang lain. (sabar zainuddin. cinta memang tak harus memiliki. tapi percayalah, dengan memiliki, semuanya akan menjadi lebih indah.)

melihat situasi zainuddin yang semakin kacau, sanak keluarga zainuddin memanggil hayati untuk dapat bermurah hati menjenguk zainuddin yang telah dua bulan menderita depresi. namun keadaan semakin memburuk setelah zainuddin mengetahui bahwa hayati datang bersama aziz, sang suami. Muluk, sebagai orang terdekat zainuddin saat ini membentak, menyadarkan zainuddin bahwa ia harus mengakhiri keadaan ini. ia harus bangkit, memperbaiki diri. ia harus lebih baik dari ini. ia harus membuktikan kepada semua orang bahwa masalah ini tidak akan membuatnya terpuruk dan akan segera bangkit, agar suatu saat orang-orang yang telah meremehkannya harus menengadah keatas untuk melihat kesuksesan zainuddin. Muluk menyadari, zainuddin sangat berbakat dalam mengolah kata-kata menjadi syair yang indah. ia yakin dengan kemampuannya itu, zainuddin dapat merubah nasibnya jadi lebih dari sekarang ini. akhirnya, zainuddin pun sadar, ia harus segera bangkit. tapi ia harus pergi dari tanah minang, agar ia dapat sedikit melupakan tentang kenangan-kenangan pahit yang ia alami disini. maka dipilihlah tanah jawa sebagai tempat ia akan tinggal sekarang ini. this is zainuddin's brand new day. dan muluk juga ikut bersamanya.

zainuddin mulai menulis, menulis dan menulis. ia menceritakan pengalaman pahit dan manis kehidupannya selama ini dengan tulisan bersambung di sesebuah koran harian. orang-orang yang membacanya terenyuh. ikut terharu dan perasaan campur aduk. akhirnya, diterbitkanlah tulisan-tulisan itu dalam bentuk buku. dan penulis dengan inisial: Goebahan Z. hayati pun ikut membaca bukunya atas rekomendasi seorang teman padanya. rasa haru pun ikut menyelimutinya. dan di sisi lain, zainuddin diminta tolong oleh seorang pemilik penerbitan untuk menjadi pimpinan di perusahaan tersebut karena sang pemilik juga sibuk mengurusi perusahaan lainnya. kehidupan zainuddin pun mulai berubah. perlahan-lahan membaik. begitu juga dengan muluk, asisten zainuddin. mereka mulai menempati rumah sendiri, bak istana lengkap dengan fasilitas-fasilitas mewah lainnya. berpakaian bagus. zainuddin yang dulu, bukanlah yang sekarang. dulu ditendang sekarang dia disayang.

(trus, mana kapal van der wijck nya?)
sabar... itu ada di akhir cerita. itupun hanya sedikit menyentil kisah dalam film ini.

dengan alasan pekerjaan, aziz dan hayati pun secara kebetulan hijrah ke london tanah jawa. mereka mendapat undangan menghadiri 'opera teroesir' dari penulis buku yang selama ini dibaca oleh hayati. mereka pun menghadirinya. cerita yang diangkat dalam opera itu adalah saat dimana zainuddin (yang telah merubah nama menjadi shabir, karena ingin melupakan semua kenangan buruk didalam nama zainuddin selama ini) dan hayati berada di tepi danau sedang berjanji akan saling menunggu dan hayati memberi kerudung putihnya saat itu. dari kursi penonton terlihat hayati menitikkan air mata, this is the JLEB moment. dan betapa terkejutnya mereka berdua ketika penulis yang dihadirkan di atas panggung yang megah itu adalah seorang pria tampan. ia adalah zainuddin alias shabir. dan secara tidak sengaja mereka bertatapan muka dan berbincang. zainuddin memperkenalkan mereka kepada khalayak ramai sebagai seorang sahabat. zainuddin berbincang seolah tidak pernah terjadi masalah sedikitpun antara mereka bertiga. sehingga timbullah niat aziz untuk memanfaatkan keadaan ini. ia lantas meminjam uang untuk dirinya kepada shabir. dan hayati hanya bisa menahan malu.

hari berganti hari, kondisi keuangan aziz semakin terpuruk. duit yang ia punyai dipakai untuk berjudi, berjudi lagi dan berjudi terus. masih mending kalau keadaannya menang, lha kalo kalah? gimana dong?. penagih utang pun datang dan menyita rumah dan seluruh aset mereka. dan yang semakin memperburuk keadaan, ia dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja karena ia sudah tidak pernah lagi masuk untuk bekerja, bahkan untuk sekedar setor muka. abaikan kalimat terkhir. finally, mereka pun minta tolong kepada shabir untuk dapat diberi tumpangan menginap di rumahnya yang megah itu. (lihatlah zainuddin. sekarang, mereka, orang-orang yang pernah meremehkanmu sedang melihat kearahmu, dari bawah. mereka menengadah untuk dapat melihat ke arahmu.). dan dengan senang hati shabir pun membiarkan mereka tinggal dan menganggap itu sebagai rumah mereka sendiri, kecuali di bagian ruang kerja. ada sesuatu yang tidak boleh diketahui sama orang banyak didalam sana.

karena sudah terlalu lama menumpang, aziz pun merasa malu, ia meminta izin untuk pergi mencari pekerjaan dan menitipkan hayati kepada shabir. namun, beberapa waktu kemudian, yang datang malah surat yang berisi talak kepada hayati dan merelakan hayati untuk kembali kepada shabir, dan dengan segera ia akan menghukum dirinya sendiri (baca: bunuh diri). namun shabir malah marah dan menolak, ia sudah berusaha melupakan kenangan lamanya itu. ia sudah bisa menerima kenyataan bahwa hayati sudah tidak bisa ia miliki dan telah menjadi milik orang lain. ia masih mengingat semua perlakuan semena-mena oleh hayati dan aziz saat itu. dan akhirnya ia menyuruh hayati untuk kembali ke tanah minang, kepada orang tuanya. seluruh akomodasi diberikan oleh shabir/zainuddin. hayati akan segera pulang dengan menggunakan Kapal Van Der Wijck.

malam sebelumnya, karena kasihan kepada hayati, muluk mengajaknya masuk kedalam ruang kerja, memperlihatkan apa yang selama ini disembunyikan shabir. iya. lukisan wajah hayati, dengan tulisan 'Permatakoe yang hilang'. ia menangis. tak menyangka, shabir ternyata masih saja mengenangnya. dan sebelum keberangkatannya menuju tanah minang, ia menuliskan surat untuk shabir, bahwa ia masih seperti yang dulu. semua rasanya masih ada dan terjaga untuk zainuddin seorang. ia hanya harus mengikuti semua alur untuk membahagiakan semua orang-orang yang ada disekitarnya saat itu. ia hanya terpaksa melukai hati zainuddin. apa yang terjadi tidak seperti yang ia rasakan yang sebenarnya.

Here is hayati. berada dipelabuhan bersama Muluk yang mengantarkannya sampai naik di Kapal Van Der Wijck. perasaan hayati campur aduk. dalam kesedihannya, ia harus meninggalkan orang yang masih menghuni hati terdalamnya. pergi. mungkin untuk terkhir kalinya. terakhir, hingga mungkin takkan bertemu lagi, dengan shabir. bukan. bukan shabir. tapi zainuddin. nama yang masih sedang ia perjuangkan namun telah akan sia-sia karena seseorang tersebut sudah terlanjur kecewa dengan semua yang terjadi di masa lalu. dengan firasat yang buruk, hayati berlayar dengan Kapal Van Der Wijck. menuju tanah minang. tanah kelahirannya. tanah kelahiran ayahanda zainuddin, dan tanah minang yang  telah mempertemukan ia dengan orang se-istimewa zainuddin.

sementara itu, secara tiba-tiba terjadi goncangan di kapal yang ditumpangi hayati. dan berapa lama akhirnya kapal tenggelam, semua orang berusaha menyelamatkan diri. tak terkecuali hayati, namun karena kondisi dan situasi dalam kepanikan, hayati ikut tenggelam dengan foto shabir tergenggam ditangannya.

shabir yang baru saja selesai membaca surat dari hayati, segera sadar. sadar bahwa dalam dirinya pun masih mencintai hayati, segera akan meyusul hayati. namun, di headline surat kabar sudah membuatnya terkejut. Kapal Van Der Wijck tenggelam. ia langsung mencari informasi mengenai korban-korban dan ia pun menemukan sosok hayati dalam kondisi yang menyedihkan dan penuh luka. shabir pun akhirnya jujur akan semua perasaan dalam dirinya yang masih untuk hayati. hayati pun meminta maaf atas segalanya di masa lalu. shabir akhirnya ikhlas dan dengan senang ia dipanggil lagi dengan sebutan zainuddin oleh kekasihnya, hayati.
namun, karena keterbatasan tenaga medis dan kondisi hayati sudah semakin melemah, akhirnya nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Zainuddin kehilangan hayati untuk kedua kalinya dann untuk selama-lamanya.

plot kemudian terganti dengan lukisan di kamar kerja zainuddin. lukisan wajah hayati yang tulisannya telah berganti menjadi "Permatakoe". meski sudah tiada lagi, namun permata zainuddin tidaklah hilang. ia masih merasa memilikinya. dan untuk mengabadikannya, rumah mewah yang sempat ia tinggali tersebut diubah menjadi Panti asuhan Hayati.

***

Alur ceritanya maju. tidak membingungkan, meskipun buat orang yang menonton tanpa pernah membaca novel sebelumnya. dan.. bagian tengah dan di akhir film yang sangat membuat terharu. kadang lagi adegan sedih juga,tetapi tiba-tiba penonton tertawa, ya karena ekspresi junot dalam membawakan karakter pemuda dengan latar belakang budaya dan dialek Makassar. kadang lucu juga jadinya. sekali lagi, ini review darisaya secara pribadi. perbedaan pendapat dan lain-lain itu adalah hal yang wajar. bukankah indah jika kita menghargai perbedaan. halah...

akhir kata, saya merekomendasikan untuk menonton film ini.





0

(Lanjutan) Bali, lalu balik... 2

Posted by @misraaichaa on 16.15 in ,
Here we are.. in GWK.

tulisan ini hanya menyambung tulisan yang sebelumnya yang sempat terhenti karena suatu hal.
baca ini dulu ya..

Saya cukup menikmati pemandangan disepanjang jalan masuk area GWK. hijau di sana sini. suasana saat itu lumayan ramai, ya karena weekend juga kali ya. but jangan lupa beli 'kertas kecil' dulu buat register masuknya yah..

Sesaat setelah masuk gerbang, inilah yang akan anda lihat..(hanya yang backgroundnya)

Belok ke kiri sedikit, kebetulan ada papan yang entah dinamakan apa. jadilah teman saya secara spontan memasang wajahnya yang *$^^&*@*!*#*%*^*^*^ di papan ini. dan saya melihat disekitar, semua orang yang berada di area ini tertawa saking lucunya.

ini teman saya, suer..
(masih di dalam area Garuda Wishnu Kencana)

Oke, lanjut. setelah tertawa dan saling menertawai, kami melanjutkan perjalanan. rombongan didepan kami adalah serombongan orang yang menggunakan kaos warna merah. kita harus melewati tangga untuk bisa naik ke atas dan bertemu dengan ini:

Patung Garuda Wisnu Kencana (gws  GWK)


Patung GWK dikelilingi pasukan merah..


Hadap sini dong.. mau difoto nih..


Pemandangan dari atas, masih area GWK..

sepulang dari sana, karena memang kami tibanya sudah agak sore dan beranjak pulang saat sudah lebih sore lagi, kami menuju Pantai Kuta. dan lagi-lagi, memang mungkin saya belum berjodoh dengan sunset di Bali, kami tiba disana dengan keadaan sunset sudah lama berlalu. foto senjanya lagi-lagi tidak berhasil saya dapatkan. fiuhhh..
Meski terlihat sama dengan pantai lainnya, tapi ini adalah pantai kuta.


Di kuta, Bali... kau peluk erat tubuhku..
Di kuta, Bali... cinta kita... bersemi...
syalalalalalaaaaa...

Sekian dulu review kesempitan yang sempat saya manfaatkan, semoga suatu saat masih berkesempatan kembali kesana dalam keadaan liburan ataupun cuti dan bisa eksplore lebih.. saatnya balik ke Makassar, bertemu dengan kantor beserta rutinitas di dalamnya dengan segala rasa yang ada.

Thanks readers..

0

Mama..

Posted by @misraaichaa on 22.49 in
"Selamat hari Ibu, untukmu Mama. Di hari ini saya hanya meminta semoga Allah SWT senantiasa memberi umur yang panjang yang diisi kebahagiaan, diberi kemudahan-kemudahan dalam hidup, Amiin.."

Buat Mama yang sekarang sedang berada di kampung halaman Bapak, saya hanya ingin selalu membuat mama merasakan saya sangat mencintainya. Mama yang sedang berobat disana, saya meminta kepada-NYA semoga semua penyakit bisa diangkatNYA dan disembuhkan oleh-NYA dan Mama selalu merasakan kebahagian dalam hidup. Ikut menikmati perjalanan hidup kami anak-anaknya yang telah beranjak dewasa, yang semoga saja selalu dapat membahagian orangtua. Aamiin..

Ketika esok kita bertemu, saya sangat ingin memeluk Mama dan membisikkan kata-kata terima kasih karena telah membesarkanku dengan sangaaaaaaat luar biasa, karena Mama telah memberikan sebuah dunia buat saya. Dan, saya menyadari belum bisa memberi apa-apa. Namun, saya berdoa semoga Allah selalu memberi yang terbaik untuk Mama.. :')

I love you, Ma...

My real world..

0

BALI, lalu BALIK..

Posted by @misraaichaa on 15.59 in ,
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
dan... selamat pagi menjelang siang readers.

Setelah agak lama juga saya bersemedi, dan karena ada beberapa kegiatan yang lagi-lagi cukup membuat saya menjadi sedikit sok   sibuk, akhirnya saya bisa membuka blog ini lagi, lebih tepatnya memposting sesuatu yang belum tentu penting. iya. bagi beberapa orang, mungkin.

dua hari menjelang hari H, saya diberitahu teman bahwa hari jumat nanti ada kegiatan atau dinas keluar kantor, keluar kota, keluar pulau. dipulau lain. surat perintah tugas juga sudah ditangan. let's prepare.
tapi sayangnya, hari kamis malam pun saya ada sedikit lembur untuk menyelesaikan kerjaan-kerjaan. membuat TOR (term of reference) dan RAB (rencana anggaran dan biaya)  usulan kegiatan kantor untuk tahun 2015 di seksi fasilitas dan pelayanan bandar udara.

setelah pekerjaan selesai, saya bergegas pulang untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan dinas selama 3 (tiga) hari. dan untuk kegiatan yang bersifat teknis selama dinas, lagi-lagi tidak saya tuangkan dalam tulisan ini. biarlah ini menjadi rahasia kita berdua *ngomong sama tas*. saya menyempatkan untuk sedikit  berbelanja keperluan pribadi dan lainnya, dan berlabuh di rumah untuk packing.

packing pun tidak terlalu banyak, mengingat ini bukan untuk keperluan liburan secara pribadi. oke. yah, barang-barang yang dibawapun standar. dua tas, yang satu besar dan yang satu lagi tas kamera. tas yang satu hanya berisi pakaian-pakaian untuk digunakan selama kurang lebih tiga hari, keperluan pribadi dan permen. dan.............. packing selalu terasa ribet. sampai saya harus tidur dengan agak terlambat.

***

keesokan harinya, 13 Desember 2013
setelah selesai bersiap-siap, saya akhirnya memutuskan untuk mengendarai motor sendiri ke bandara. kedua adik saya ternyata harus masuk kuliah pagi. jadilah, motor saya tinggal di penginapan (baca:parkiran bandara). dan terima kasih atas free parking untuk pegawai dilingkungan Otoritas Bandara.

tiba di curb keberangkatan saya belum melihat teman saya satu pun. akhirnya saya menelpon beberapa teman saya dan info yang saya dapatkan, beberapa masih sedang dalam perjalanan dan ada juga yang sudah berada didalam posko kami yang terletak dibagian belakang sisi udara. sedikit info, posko Otoritas Bandara berada di area belakang agar lebih memudahkan untuk pemantauan oleh petugas ke sisi udara. 

setelah mendapatkan tiket dari teman saya, beberapa teman telah berkumpul juga. dan kami pun check-in dan untuk meregister barang bawaan yang akan disimpan dalam bagasi pesawat nantinya. dan setelah itu menuju ruang tunggu untuk keberangkatan menuju BALI. dan here we are..  goes to Bali.

Flying with singa udara, UPG-DPS

dan karena saya begadang dimalam sebelumnya, maka jadilah perjalanan sejam ini saya gunakan untuk tidur 45%. hitung sendiri. sampai akhirnya kami tiba di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dan kami disambut dengan tulisan ini:

Welcome, Miss world 2013 contestants

sambil menunggu barang bawaan kami yang telah adi-bagasi-kan tadi, ternyata kami kedatangan 2 orang teman dari Otoritas Bandara setempat. mereka sudah tidak asing lagi buat kami karena mereka pernah bertugas di Otoritas Bandara yang sama dengan kami. jadilah kita reuni kecil-kecilan. sampai akhirnya kita bersama-sama menuju kantor mereka untuk berbincang-bincang mengenai beberapa hal.

sistem informasi wilayah kerja kantor otoritas bandar udara wilayah IV

Ruang terbuka hijau di tengah-tengah kantor Otoritas Bandara Wil. IV

Setelah pertemuan berlangsung, kami bergegas ke hotel yang akan menjadi tempat kami 'menumpang' selama tiga hari kedepan. dan sekali lagi saya menuliskan bahwa saya tidak akan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan dinas dan hal teknis lainnya.

check-in dulu...
Ini salah satu.....mmm...apa yah namanya? inilah salah satu hiasan di Hotel Ibis.

entahlah... saya tidak tau harus menamakan apa gambar ini..

setelah beraktifitas, sore harinya menjelang senja kami rehat sejenak dan berkunjung ke suatu pantai yang menurut orang, pantainya masih baru. entahlah, baru disini dalam artian yang bagaimana. nama pantainya Pandawa Beach. atau bahasa lainnya itu, pantai pandawa. perjalanan menuju pantai pandawa menempuh waktu sekitar 20 menit dari tempat saya berdiri saat itu (entah dimana..). perjalanan kesana masih terlihat sangat alami, hanya disekitaran pantai itulah bangunan-bangunan baru terlihat bertunas. mungkin jika suatu saat nanti saya kesana lagi, area mendekati pantai pandawa sudah ramai dengan banguna-bangunan megah dan pengunjung. mungkin. pemandangan yang cukup menariknya yaitu disisi kiri kanan kita jika telah berada dijalan dekat dengan pantai, kita akan disuguhkan tebing-tebing kapur yang telah dikeruk sedemikian rupa sehingga membentuk jalan yang bertangga. sayang sekali saya tidak sempat mengambil gambar di atas karena kondisi lagi kurang fit. selain itu di tebing-tebing yang menghadap ke pantai terdapat banyak patung-patung yang didalamnya.

Penampakan tebing dari bawah (pantai pandawa - bali)

Penampakan tebing dari bawah (pantai pandawa - bali)


Like father, like son. (di tepi pantai pandawa-bali)

for rent..!!

yang khas dari bali itu... ya ini.

 for rent..!! fasilitas berbayar untuk bersantai di pantai pandawa


for rent. buat yang takut tenggelam.

dan yang membuat saya sedikit tidak enak hati yaitu, kami pulangnya pada saat hampir senja, jadi saya tidak bisa mengabadikan senja dari pantai ini. oke. dan trip selanjutnya ya apalagi kalo bukan tempat perbelanjaan untuk ole-ole. skip. skip. malam harinya, saya dan tiga teman lainnya mencari tempat untuk makan olahan khas dari bali yaitu ayam betutu. sebenarnya untuk ayam betutu bukan pertama kalinya saya mencoba, tapi  lebih afdol lagi kalau dimakan pada tempatnya. dan setelah kekenyangan   dan karena dikombinasikan dengan kecapean, maka sesuatu yang sangat berharga saat itu adalah waktu istrahat. mempersiapkan diri untuk aktifitas keesokan harinya.

***

Hari kedua.
14 Desember 2013


Saat matahari telah menyapa dari balik jendela hotel, saya dan teman sekamarpun sudah dalam keadaan bersiap untuk sarapan. sebelum memulai aktifitas lainnya.

disinilah tempat sarapan kita..

setelah itu, mari kita beraktifitas sampai semuanya beres. *free memory*

menjelang sore hari, kami singgah sejenak di tanjung benoa. dan karena cuaca lagi mendung jadinya tidak ada aktifitas apa-apa kecuali langsung memutuskan untuk melanjutkan rencana perjalanan.

s/he flying without wing..

Yak.. dipilih..dipilih.. topinya.

Salah satu tempat peristrahatan yang ada di tanjung benoa.


waktunya rehat dan refreshing sejenak. perjalanan pun dimulai. dengan tujuan menuju Garuda Wishnu Kencana atau GWK. dan seperti biasa, sesuatu kambuh dalam diri saya. susah menghafal jalan apabila perjalanan tidak dilakukan dengan mengendarai motor. saya mencoba mengingat-ingat jalan menuju GWK. saya hanya mengingat kalau lokasi GWK itu dekat dari Politeknik Negeri Bali, dan saya pun menerawang jauh dan membanding-bandingkan bangunannya dengan Politeknik Negeri Ujung Pandang, secara saya juga alumni dari sana. (maaf, cerita agak sedikit melenceng).

Dan... here we are. At GWK.

(bersambung)













Copyright © 2009 G A L A X Y All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.