0
Lombok, bukan Cabe...!!! (Part 1)
Posted by @misraaichaa
on
16.21
Assalamualaikum wr wb dan Selamat siang readers...
Di Pelabuhan bangsal, kita lalu diberi pilihan, apakah akan menggunakan perahu cepat / speed boat ataukah akan naik transportasi massal. Hmmm... berhubung kami mau coba buat seru-seruan, jadi kami memutuskan untuk menggunakan transportasi massal. Lupa juga harga tiketnya berapa tapi seingat saya tidak menyentuh angka Rp 20.000,00 per orangnya. yaah lumayan terjangkau. Tapi itu juga sudah cukup memadai karena kita beramai-ramai dengan penumpang lainnya dengan kisaran waktu penyebrangan ke Gili Trawangan sekitar 20 menit. Ya kami memutuskan berangkat ke Trawangan saja dulu. Yang terdekat dari pelabuhan adalah Gili Air dan kemudian Gili Meno. Diatas kapal penyeberangan kita menyatu dengan para stangers. Kalo mau, kita bisa berbincang-bincang dengan penumpang lainnya. Tapi berhubung perasaan sudah aneh sejak kapal penyeberangannya bergerak, jadinya saya hanya kebanyakan diam (read: menahan mual) akibat mabuk laut. Waktu yang seharusnya hanya sebentar, jadi terasa sangat lama.
Setelah cukup lama vakum menulis akhirnya kali ini Saya balik lagi menulis sesuatu. Hari ini tentang liburan singkat bersama suami.
SABTU
Hari itu, Sabtu. Bulan Maret 2016. Setelah memegang tiket UPG-LOP, kami menuju ruang tunggu, menunggu penerbangan kami yang direct dari Makassar ke Lombok Praya. Jadwal penerbangan kami yaitu siang hari.
Bandar Udara Internasional Lombok |
Agak sore hari kami tiba di Lombok. Pemandangan dari atas sangat menakjubkan. Kami sempat melihat pelangi dari seat penerbangan kami. Setelah tiba di Bandara dan bebekal hasil searching di hari-hari sebelum berangkat, akhirnya kami membeli tiket kendaraan umum DAMRI di bandara menuju kota. Rute DAMRI yaitu dari BIL-Terminal Mandalika-Senggigi. Hnya singgah sebentar di terminal Mandalika, menurunkan penumpang dan lanjut menuju senggigi. DAlam perjalanan sempat bertanya sama kondektur DAMRI nya, bagaimana trnsportasi menuju hotel tempat kami menginap di sekitar senggigi dan ternyata hotel yang sudah dipesan masih jauh dari pantai dan keramian Senggigi sehingga kami harus melanjutkan perjalanan menggunakan taksi lagi. Memang tidak begitu lama diperjalanan mengingat kendaraan yang lewat disana tidak begitu banyak dan ramai seperti halnya yang sering dijumpai di Makassar. Namun, memang terasa bahwa hotel kami tidak dekat dengan Senggigi. Wah, parah. Pemesanan yang sudah dilakukan lewat salah satu situs terkenal online. Ditambah lagi dengan review dan tulisan jarak hotel ke pantai membuat kami cukup yakin namun ternyata mengecewakan. Namun, meski demikian hotel tempat kami menginap lumayan bagus juga, terlepas dari jarak yang cukup jauh. Yang saya suka, karena tempatnya yang tidak begitu ramai sehingga tidak bising karena kami memang merencanakan berada di tempat yang tidk terlalu ramai.
Setibanya di hotel sekitar selesai waktu Maghrib, kami mengobrol dengan pemilik hotel sekiranya ada penyewaan motor untuk kami gunakan sampai esok harinya. Dan setelah mendapatkan, malam harinya kami jalan-jalan menuju kota Mataram. Tepatnya di taman Malomba atau biasa juga disebut taman Adipura. Kuliner around. Ada banyak pedagang makanan dan minuman di sekitar taman ini. Nmun seperti biasa, yang wajib itu adalah Bakso. Kapanpun dan dimanapun. Baksonya pun seperti bakso pada umumnya. dan sebagai temannya, kami makan khas daerah Mataram yaitu sate Bulayak. Kurang lebih sama dengan sate pada umumnya, sepertinya ada kacang juga, namun agak cair dan sepertinya agak berkuah seperti kari. CMIIW.
MINGGU
Pagi hari, ketika masih bingung menentukan akan ke Senggigi untuk byurrrrr di sana atau tidak, hingga akhirnya kami memutuskan tidak nyebur di Senggigi karena takut pulangnya kulit yang sudah eksotis semakin eksotis lagi dan yang kedua agar tidak ribet untuk lanjut jalan-jalannya. Jadi, ngebyur dulu sebelum lanjut berangkat.
Dengan masih berbekal motor sewaan, kami menuju Senggigi. Dan pemandangan di sekitar pantai ini silahkan dilihat sendiri foto-fotonya.
Setelah puas berkeliling, perjalanan lanjut menuju Gili Trawangan. Berkunjung ke Lombok memang belum sah rasanya jika tidak berkunjung ke Gili. Namun seperti yang diketahui, Gili merupakan Pulau, sehingga untuk kesana perlu melakukan penyeberangan. Sehingga, langkah pertama kita harus menuju pelabuhan Bangsal. Perjalananpun dimulai sampai sekitar 30 menit dari Senggigi dengan kecepatan sedang. Namun entah mengapa, saya lebih senang menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan menuju pelabuhan bangsal dibandingkan pemandangan di tempat sebelumnya. ini dia...
Finally, tiba di Pelabuhan Bangsal.
Akhirnya tiba di Gili Trawangan, (to be continued)
Posting Komentar