Assalamualaikum Wr. Wb
dan Selamat Siang readers.
Mengunjungi Yogyakarta dikala libur merupakan salah satu alternatif
yang tepat. Kota ini masih sangat kental dengan segala budayanya. Di sepanjang
jalan Malioboro yang legend itu masih dijumpai banyaknya andong yang masih
beroperasi mengantar pengunjung untuk keliling berwisata di sekitar jalan
tersebut. Pak kusirnya pun tidak kalah unik, mereka masih menggunakan pakaian
khas untuk mengendali kuda yang menarik andong. Bunyinyapun masih tuk tik tak
tik tuk tik tak tik tuk tuk tak tik tuk… (ya iyalaaah)
Di beberapa jalan banyak terlihat angkringan-angkringan khas
yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Barisan angkringan ini seolah tak
lekang oleh zaman yang telah berganti menjadi era restaurant-restaurant modern
mulai bertaraf lokal, nasional bahkan internasional. Mungkin bebrapa alasan
mengapa sampai saat ini makanan-makanan khas yang dijual di angkiringan Yogyakarta masih sering dipadati pengunjung adalah karena menunya merupakan makanan khas
masakan rumah, banyak pilihan, rasanya enak khas Indonesia dan yang paling penting,
harganya TERJANGKAU.
Mengenai harga yang terjangkau ini, beberapa waktu lalu saat
berkunjung ke Yogyakarta, saya dan teman-teman sempat dibuat kaget dan heran
setiap kali membayar bill di kasir. Selain karena saat akan menambah porsi
sambel itu ternyata-harus-dibayar, kami mencoba makan di beberapa tempat yang
tergolong menengah keatas dan harganya masih relative terjangkau. Kenapa saya
bilang terjangkau? Karena saat memutuskna untuk menilai terjangkau atau
tidaknya, ka nada pembanding. Di kota saya, Makassar, untuk yang setara dengan
tempat-tempat makan yang pernah kami coba di Yogyakarta relative berada diatas
dari bill yang sering kami bayarkan sewaktu di Yogyakarta. Setelah saya
searching-searching, ternyata memang Yogyakarta merupakan salah satu destinasi
wisata diindonesia dengan wisata kuliner relative terjangkau. Wah wah…. Ayo ke
Yogya. Hahahaha…
Ayo adik-adik, yang akan memasuki masa perkuliahan, di Yogya
ada lho Universitas yang termasuk dalam jajaran kampus favorit dan sudah banyak
mencetak orang sukses. Sudah tau kan? Klo berminat kuliah disana, saya doakan
senoga kalian bias lulus. Aamiin.
Overall, tidak salah jika Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi
salah satu destinasi wisata yang dapat kamu kunjungi di tahun depan. Berhubung tahun
depan tersisa beberapa hari lagi, maka saya akan memeberikan sedikit (iya,
sedikit. Karena masih banyak hal yang belum saya dan teman-teman saya eksplor
di DIY ini) gambaran tempat-tempot wisata yang bias kamu kunjungi ketika
berwisata ke DIY, Daerah Istimewa Yogyakarta tanpa memerlukan agen khusus untuk merencanakan destinasi liburanmu sehingga kamu
bisa DIY juga, do it your self.
4 (Empat) Hal Yang Bisa Dilakukan Ketika Liburan Singkat di DIY:
1. Mengunjungi
Candi Prambanan (dengan paket tambahan ke Kraton Ratu Boko)
Semua sudah pasti tahu Candi Prambanan.
Ketika masih SD sering ada pertanyaan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial, bagi yang
bukan generasi 90’an. Ehe ehe) untuk menjawab dua candi terbesar di Indonesia. Dan
salah satu jawabannya sudah pasti Candi Prambanan. Nah, CAndi Prambanan ini relative dekat
dari Bandar Udara Internasional Adisucipto Yogyakarta. Jadi setibanya di
bandara kamu bisa langsung meletakkan destinasi ini diurutan no.1 list liburan
kamu.
 |
Aturan umum di tempat wisata Candi Prambanan |
Sewaktu berkunjung ke sana, duit jalan
kami sudah dikumpulkan ke satu orang koordinator untuk membayar semua
pengeluaran-pengeluaran kami selama di sana, termasuk tiket masuk ke tempat
wisata dan wisata-wisata kuliner lainnya. Jadi segala akomodasi saya tidak
paparkan disini karena bukan saya yang membayarkan ke kasir dan saya juga tidak
suka memegang uang yang bukan milik saya. Huahahaha..
Saya hanya bisa menggambarkan secara
kualitatif, mungkin dengan kata-kata relatif murah atau mahal.
Kembali ke Candi Prambanan. Disini kita
bisa memilih paket apakah hanya akan berjalan-jalan disekitar Candi Prambanan atau mau ikut tour untuk ke Kraton Ratu Boko. Wah, menarik juga nih. Waktu itu
lagi booming film AADC2 dimana sebagian besar adegannya berada di DIY dan salah
satunya di Ratu Boko. Jadilah kami ikut paket wisata ke Ratu Boko. Jadi didalam Candi Prambanan ada shuttle bus yang mengantarkan ke Kraton Ratu Boko pulang-pergi. Durasi
waktunya pun terserah, klo ingin berlama-lama di Ratu Boko juga tidak masalah
karena ada banyak shuttle yang bolak balik mengantar dan menjemput pengunjung.
 |
Para Ratu Wonder Women menuju RAtu Boko |
 |
Keindahan Ratu Boko |
 |
Keindahan Ratu Boko |
 |
Keindahan Ratu Boko |
 |
Keindahan di area Ratu Boko |
 |
Keindahan di Sekitar RAtu Boko |
Jadi, rutenya itu ketika masuk di area Candi Prambanan, kita akan menunggu shuttle bus yang akan mengantarkan ke Ratu Boko, trus abis di Ratu Boko baru balik lagi ke prambanan dan bisa eksplor
sepuasnya.
Kalo saran saya sih, mumpung sudah di
DIY, tidak ada salahnya jika kamu ikut paket tur ke Ratu Boko, jadi pada saat
mengupload foto kamu bisa bikin caption “ini saya lagi di Ratu Boko, salah satu
tempat yang dikunjungi Rangga dan Cinta di film AADC2.
 |
Candi Prambanan |
 |
Candi Prambanan |
 |
Salah satu alternatif pose di Candi Prambanan (abaikan perutnya. hikzz) |
 |
Candi Prambanan |
 |
Take a Very Close |
 |
Pemandangan di arah keluar Candi Prambanan |
2 Susur Goa
Pindul
Destinasi kedua yaitu Goa Pindul. Untuk
mencapaiGoa Pindul kita harus berkendara agak keluar dari kota DIY. Perjalanan
yang ditempuh cukup jauh tapi tidak apa karena worth it lah ketika tiba di Goa Pindul. Namun, kalian harus berhati-hati, sepanjang jalan menuju goa pindul
banyak penunjuk arah yang bisa saja membat kamu tersesat dari tujuan
sebenarnya. Kenapa? Ternyata penunjuk-penunjuk itu mengarah kepada
basecamp-basecamp para pemandu wisata Goa Pindul. Sebenarnya ada sisi positif
dan negatifnya. Positifnya, kita bisa langsung singgah dan pemandu inilah yang
mengantarkan dan memandu selama perjalanan ke- dan selama di Goa Pindul. Negatifnya,
umumnya penunjuk arah itu sebenarnya masih jauh dari Goa Pindul yang
sesungguhnya. Jadi mungkin saja, masih ada beberapa akomodasi yang harus
dibayarkan termasuk transportasi ke Goa Pindul itu sendiri dan pemandu serta photographer.
Baiklah, tanpa bermaksud iklan atau
endorse sist.. saya merekomendasikan untuk memili pemandu wisata “Wirawisata”. Sewaktu
kami kesana, dan Alhamdulillah dapat driver yang berpengalaman, beliau
mengantarkan kami dari kota menuju goa pindul dan berlabuh di Wirawisata Goa
Pindul, ciyeeeee yang berlabuh. Kenapa saya rekomendasikan wirawisata ini? Karena,
dari basecamp Wirawisata, kita hanya berjalan beberapa meter menuju start point
untuk susur Goa Pindul yang sebenarnya. Kalo dari segi fasilitas atau
perlengkapan, mungkin saja semuanya sama. Saya hanya suka karena hanya satu
kali berkendara trus turun di tempat itu dan hanya jalan kaki beberapa meter
menuju start point.
Catatan: untuk hasil foto yang bagus di
dalam gua, sebaiknya kalian susur Goa Pindul minimal lima orang supaya hasil
fotnya dapat dibuat melingkar sambil berpegangan tangan dan beberapa formasi
lainnya. Kemarin kami susur Goa Pindul hanya bertiga namun tidak mengurangi
keseruan walaupun formasi fotonya tidak banyak.
3. De’
Mata Trick Eye Museum
Ketiga, yang kekinian dan letaknya dalam kota
tuh ini. Setelah jalan-jalan menikmati keindahan alam, saatnya main di tempat yang sedang kekinian. Ada tiga paket di museum ini. Nama paketnya tidak sempat saya
dokumentasikan namun masih bisalah saya deskripsikan sedikit secara garis
besarnya.
Yang pertama itu, kebanyakan gambar2
dimana kita seolah-olah berada di tempat tersebut.
Yang kedua, agak lebih hidup karena
umumnya 3d, misalkan ada bingkai foto, bentuk buku, dll sehingga kita bisa
seolah-olah masuk didalammya.
Yang ketiga, namanya de arca. Ternyata saya
masih ingat dengan yang satu ini. Karena disanalah akhirnya saya bisa berfoto
dengan beckham untuk pertama kalinya dan berjabat tangan dengan pak jokowi. Dan
sesuai namanya, de arca, tau kan pastinya? Arca atau patung-patung lilin yang
dibuat menyerupai artis, tokoh, pahlawan, dll.
 |
Hati-hati wonder women kece..!!! Awas jatuh..!! |
 |
Kalo bebannya seberat ini, |
 |
Run..!!! |
 |
Eh, masuk di bingkai foto. |
 |
Menikmati makanan dengan suasana ala2...
 |
De'arca ketemu Becks
 |
Mbah Einstein |
 |
Valentino Rossi |
|
|
 |
Dilantik PAk Jokowi |
Tour Lava Merapi
Rute terakhir,agak sedikit ekstrim. Yahhh.. walaupun bagi beberapa orang tidak begitu ekstrim. Lebih tepatnya dinikmati sajalah. Perjalanan menyusuri jejak-jejak lava Gunung Merapi setelah Meletus beberapa tahun lalu. Untuk menuju lokasi, kita berkendara cukup jauh. Sama seperti di Goa Pindul, di sini juga banyak basecamp-basecamp untuk pemandu wisata untuk Lava Tour Merapi. Namun, kami memutuskan untuk melewati semua dan terus melakukan perjalanan dan ketika mentok barulah memutuskan untuk singgah di salah satu basecamp. huahahahaha...
Jadilah kita menyewa mobil Jeep beserta driver untuk perjalanan kali ini. Rutenya sudah termasuk ke museum Oemahku yang merupakan museum kecil yang menyimpan banyak rekam jejak setelah meletusnya gunung Merapi. Museum ini merupakan salah satu rumah yang ikut terbakar ketika kejadian. Disana ada barang-barang yang ikut meleleh atau terbakar hingga menyisakan kerangka-kerangkanya.
Beberapa foto yang menggambarkan rekam jejak pasca meletusnya gunung Merapi:
 |
Potret Keluarga |
 |
Rekam jejak pada dinding |
 |
Barang-barang yang ikut terbakar |
 |
Tersisa.. |
 |
Kerangka-kerangka kayu |
 |
Gambaran lava pijar Merapi pada 11 Juni 2006 |
Demikian sedikit share mengenai tempat wisata di DIY, WAlaupun Wisata Belanjanya tidak di share disini. Maapkeun. Nanti jika ada waktu yang luang lagi akan ditambahkan atau di buat posting baru lagi.
Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Posting Komentar