Day 1: Describe Your Personality
Saat itu saya lagi scroll2 timeline akun twitter, sampai perhatian saya tertuju di salah satu tweet yang isinya mau mencoba konsisten menulis dengan tema yang berbeda-beda setiap harinya selama 30 hari. Hmmm.. menarik. Yang langsung kepikiran, kira-kira Mba Amel mau tidak ya klo diajak untuk ikut challenge ini. Akhirnya saya mention untuk bertanya mau ikut atau tidak. Kalau beliau mau, saya juga ikutan. Eh, ternyata beliau tertarik dan ngajakin ikut bareng. Bhaiqlah.
Tema pertama ini Describe
My Personality.
Kepribadian. Hmmm..
Meski bingung harus mulai dari mana, saya akan mencoba
menggambarkan kepribadian saya.
Entah sejak kapan saya mulai membaca-baca tentang zodiak. Khususnya
zodiak saya sendiri. Saya tidak terlalu bisa menggambarkan kepribadian saya
bagaimana sampai saya membaca dan terbersit “Oh, iya juga..”. Beberapa kali
teman saya bilang saya sok misterius. Salah satu alasannya apalagi klo bukan
akun IG saya yang restricted. Beberapa kali sebagian dari mereka meminta nama
akun saya tapi saya tetap merahasiakn dari mereka. (Ya tentu saja ini pengecualian
bagi orang-orang tertentu). Namun, dalam beberapa hal, saya bisa saja dengan
begitu terbuka dalam segala hal terhadap orang lain.
Beberapa cerita teman, first
impression ketika bertemu saya, menurut mereka saya orang yang serius. Tidak
bisa diajak becanda. Really?
Dalam hal berada di antara dua atau lebih pilihan, kadang
dalam situasi tertentu saya dengan cepat bisa memilih. Namun dalam beberapa
case juga saya begitu kesulitan ketika dihadapkan pilihan-pilihan. Kadang pemikiran
saya terlalu jauh ke depan, bagaimana jika – bagaimana jika.
Sudah cukup bingung? Sama, saya juga.
Sepertinya, lingkungan kerja membentuk saya menjadi pribadi
yang sedikit lebih strict. Untuk setiap
hal, saya sering dibilang terlalu kaku. Sering meminta referensi, pembuktian atau sejenisnya.
Pernah saya mencobat test yang menggambarkan 4 test
kepribadian. Dan secara mengejutkan hasil yang saya dapatkan, ternyata saya
melankolis. Karena penasaran, saya mencoba test lain yang semacamnya. Dan hasil
tetap sama. Setelah saya membaca lebih banyak referensi dan mencocokkan, ya,
mungkin ada sisi lain diri saya yang melankolis. Sisi strict saya bisa
dikalahkan oleh rasa kasihan saya yang bisa tiba2 begitu menguasai. Empati saya
sepertinya bisa mendalam dan jauh lebih dalam. Dan hal-hal lainnya yang terkait
perasaan. Di satu sisi, saya bisa toleransi dan mencintai begitu dalam, tapi untuk hal lain saya bisa begitu membenci bahkan dendam (mungkin namanya) dengan sangat.
Posting Komentar