Day 2: Things that makes me happy
Nah, untuk tema ini sepertinya ada banyak hal yang bikin happy. Mungkin tidak akan habis untuk dijelaskan, jadi beberapa di antaranya saja.
Books.
Saya suka membaca, sepertinya sejak kecil. Mama saya seorang guru, dan
karena saya kadang ikut ke sekolah tempat beliau mengajar, maka saya jadi akrab
dengan perpustakaan sekolah. Saya tidak terlalu menyadari banyak hal, hingga
saya pernah ada di kondisi di mana mama saya sering minjam buku di
perpustakaannya lalu dibawa pulang ke rumah untuk saya baca. Saya suka baca
buku cerita, dan mmmmm.... sepertinya dulu juga kebanyakan buku panduan atau
entah apa namanya,tentang pertanian dan perikanan dll. Lama kelamaan saya
tumbuh menjadi seorang yang suka membaca apapun (kecuali yang horror2).
Koran-koran langganan bapak dengan mudah saya lahap. Majalah Bobo pun pernah
sering dibeliin. Dan waktu SMA sering beli majalah Aneka Yess. Hahahahaha..
Random.
Tapi tidak bisa dipungkiri kalau genre misteri, atau teka teki, atau
sci-fi atau semacamnya selalu menarik perhatian. Yang saya ingat buku genre
seperti itu yang saya baca waktu kecil judulnya “Ketika Alan Turun Tangan”.
Berkisah tentang anak kecil yang cerdas. Terus, kisah-kisah abunawas juga.
Pernah juga berada di jaman mengejar-ngejar komik Detektif Conan. Dan saya juga
pembaca novel Sir Arthur Conan Doyle, apalagi kalau bukan Sherlock Holmes. Saya
selalu kagum sama orang yang cerdas. Selain itu, saya juga suka membaca
rangkaian-rangkaian kata dan/atau novel romance. Bucin detected.
Sampai saat ini, saya masih suka hanyut dalam buku yang saya baca. Ke
mal tanpa ke gramed rasanya seperti ada yang kurang. Walaupun kadang hanya
liat-liat saja. Belakangan, bacaan saya berkembang menjadi bacaan yang
real-real saja. Apa itu? Susah dijelaskan.
Buku bagi saya bisa menjadi mood booster.
Movies.
Jika bercerita tentang film, penjelasannya kurang lebih sama dengan
buku. Saya nonton apapun, kecuali horror. Secara urutan, film kesukaan saya itu
mulai dari misteri, action, sci-fi, drama/romance. Yang lainnya mengikut..
kecuali horror.
Memasak. (Atau Makan, maybe..)
Mungkin, lebih tepatnya makan. Hahahahaha...
Kenapa? Karena jika berada dikondisi bisa langsung makan tanpa memasak,
rasanya enak juga ya:)
Tidak jago masak, tapi suka aja memasak. Ada yang bikin kuah bakso tapi
rasa sop, ya Saya. Tapi, jika disuruh masak pallumara, bisalah..(mungkin).
Bakso, makanan yang sering saya cari di mana pun. Tapiiiii...
sekarang-sekarang harus lebih membatasi. Tepatnya dibatasi. Sate, itu...
serpihan surga yang tersebar di Indonesia. Apa lagi ya? Pastinya, es krim dan
kerupuk. Heaven.
Musik.
Musik, menenangkan. Itulah kenapa saya suka musik, kecuali yang
agak-agak keras. Saya menilai suka atau kurang suka sama suatu lagu, bisa dari
liriknya. Atau nadanya. Jika suka sama satu lagu, bisa di play terus-terusan
dan tidak bosan. Yang menarik, coba deh dengar playlist random. Asli, kalo nemu
playlist random, perasaan juga campur aduk. Sialnya, ketika mood lagi down,
saya nyari-nyari lagu yang relate yang malah bisa bikin makin down. Padahal harusnya
tidak boleh ya? Harusnya cari yang ajep-ajep klo lagi down (?)
Alat musik. Saya (dan my husband) bisa sedikit memainkan gitar. Yang awal
mulanya itu waktu kelas 1 SMA diajarin sama kakak saya. Main gitar sambil
nyanyi-nyanyi, bikin happy. Setahun belakangan, karena kenal dengan orang yang
bisa main keyboard, sempat obssessed. Hahahaha.. Asik kyknya klo bisa main
keyboard juga. Sampai searching segala. Terus, sempat kepikiran (dan minta
dibeliin keyboard sama my husband (tapi gk jadi-jadi belinya)) dan mencoba serius
belajar pake aplikasi, tapi gk bisa-bisa. Susahhh.. salut sama yang jago main
keyboard (icon jempol).
Photography and Travelling.
Kalau yang ini sepaket. Walaupun tidak selamanya fotografi itu tentang
travelling. Tapi ketika travelling pasti berkaitan dengan fotografi. Indonesia
tidak ada habisnya untuk dijelajahi. Bersyukurnya saya, bisa sedikit-sedikit
mengunjungi beberapa tempat di negara ini. Sekalian belajar geografi,
karenaaaaaa.....something.
Saya punya kamera DSLR kesayangan. Kamera yang awalnya saya beli karena
ada orang yang pernah bilang saya “bodoh pake kamera”. Literally, BODOH. Padahal
waktu itu kita juga sama-sama ngulik kamera kantor. Beberapa minggu setelah
kejadian itu, saya minta ijin ke Mama mau beli kamera pake duit saya sendiri,
dan dibolehkan. Padahal waktu itu harganya mwahalll dan sangat menguras
tabungan yang waktu itu belum ada tuk*n nya. Iya, OGEB. Tapi, ada sakit hati
yang harus dibayar tuntas. Saya jadi belajar teknik fotografi otodidak dan
langsung praktek pake kamera aslinya. Trus, saya jadi jago? Ya tidaklah.. tidak
semudah itu. Sampe sekarang, saya selalu suka memotret apapun, meski hasilnya
tidak terlalu bagus. Hehehe..
Love.
Tau sendirilah kenapa ini bikin happy. Manusia mana yang tidak bahagia
jika mencintai dan dicintai? Salah satu doa yang sering saya rapalkan di
penghujung shalat, agar saya didekatkan dengan orang-orang yang saya cintai/sayangi
dan orang-orang yangmencintai/menyayangi saya, dilindungi dari orang-orang
dzholim dan dijauhkan dari sifat-sifat dzholim. Iya,meski hidup tidak melulu
tentang cinta, tapi, cinta membahagiakan.
Sebenarnya banyak hal lain yang bisa bikin bahagia. Tidak sebatas yang
saya tuliskan di atas. Karena, bahagia itu adalah cara pandang kita terhadap
sesuatu, yang bisa saja berbeda dengan orang lain. Atau, bisa juga: sama. Bahagialah,
dengan siapapun, bagaimanapun atau apapun.
Ada sapi makan tomat.
Be happy, no matter what.
(30 Days Writing Challenge)
Posting Komentar